Terjemahkan dalam bahasa asing

Senin, 22 April 2013

Weekend Pertama Di Majene. Part I



Pelabuhan Majene
Ini adalah hari ke enam ku setelah penempatanku sebagai Abdi Negara di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Walau sudah sepekan, aku masih merasa asing dengan tempat ini, jelas saja dari pagi hingga sore waktu ku habiskan dengan pekerjaan di kantor. Akhirnya Sabtu pun tiba, waktu libur dari pekerjaan kantor dan aku punya kesempatan untuk melihat sekeliling kota ini. 


Kabupaten ini dilalui oleh jalan poros lintas Sulawesi, yang menghubungkan antar kota dan antar propinsi di pulau Sulawesi. Dari jalan ini, sekitar 300 meter aku bisa melihat hamparan laut biru membentang. Sabtu pagi-pagi ketika matahari akan terbit, aku mengunjungi dermaga yang tak jauh dari tempat tinggal ku. Ternyata, di tempat ini sudah banyak warga yang memancing ikan di dermaga.
 
Para Pemancing di Pelabuhan Majene

Beberapa saat ku amati ternyata teknik memancing mereka sangat sederhana. Ada yang hanya menggunakan senar, dan ada juga yang menggunakan joran tapi tanpa menggunakan reel. Entah apa nama teknik memancing seperti itu, tapi itu diluar dugaanku dimana aku hanya mengetahui memancing dengan joran lengkap dengan reel nya. Nanti lah aku tanyakan mbah google teknik apa itu.



Selain warga yang memancing, di sini juga banyak kapal nelayan yang sedang berlabuh. Beberapa kapal sedang membongkar muatan hasil tangkapan ikan di laut. Tak jauh dari dermaga, ada tempat pelelangan ikan. Di tempat itulah pagi-pagi sekali para penjual ikan sudah menunggu nelayan. Mereka akan membeli hasil tangkapan ikan oleh nelayan untuk dijual kembali di pasar.

Tempat Pelelangan Ikan Majene

Hari mulai siang, aku kembali ke tempat kost untuk istirahat. Sore hari di pusat kota, dari informasi yang ku peroleh, setiap malam minggu terdapat pasar senggol atau pasar tiban. Aku tertarik untuk melihatnya. Aku terlalu rajin sampai-sampai para penjual nya pun sedang bersiap-siap menjajakan dagangannya. Tak lama kemudian suasana pun mulai ramai didatangi oleh warga sekitar. Layaknya pasar tiban di daerah lain, di tempat ini juga dijual beraneka ragam komoditi, mulai dari baju, perlengkapan rumah tangga, dan juga makanan. Sayang sekali aku tidak menemukan makanan khas dari daerah ini.


Perjalanan malam ku lanjutakan dengan menuju dermaga yang aku kunjungi tadi pagi. Di tepi pantai terdapat taman yang dapat digunakan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan laut. Banyak pemuda-pemudi yang datang ke tempat ini. Ada yang hanya berdua, ada pula yang rombongan. Maklum lah malam minggu, besok libur jadi banyak yang bermain.
Pasar Malam di Majene


Malam mulai larut, lelah jalan-jalan seharian aku pulang ke kost lagi untuk beristirahat. Simpan tenaga untuk jalan-jalan lagi esok hari.



Galery:
Kapal Nelayan yang sedang Berlabuh
Taman di Pinggir Pantai



Tautan:



4 komentar:

  1. Balasan
    1. hahaha...
      wes pernah ku share di FB ku kakak..

      Hapus
  2. Gan, singkong goreng yg di majene itu sambelnya pake apa ya, aku lupa

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh,, saya juga kurang tau namanya gan.. masalahnya kalau nanya orang sana ya jawabnya cuma "lombok"

      Hapus