Terjemahkan dalam bahasa asing

Sabtu, 28 Januari 2012

Monumen Jogja Kembali (Monjali)


Hari minggu yang panas ini tidak ku sangka akan mengunjungi tempat ini. Sebuah bangunan bersejarah yang menggambarkan perjuangan pahlawan mempertahankan Yogyakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia. Bagi masyarakat Kota Yogya, terutama yang tinggal di daerah ring road utara pasti sudah tak asing lagi dengan bangunan ini. Ya, itulah Monumen Jogja Kembali (Monjali).

Ini merupakan kali pertama ku mengunjungi tempat ini, padahal bertahun-tahun ku telah tinggal di Jogja. Ternyata tempatnya tidak sepanas yang ku bayangkan. Di tempat ini selain museum yang berisi benda-benda bersejarah, diorama perjuangan pahlawan, tempat memanjatkan doa untuk para pahlawan, juga terdapat sarana rekreasi untuk keluarga. Ada pemancingan, perahu bebek, perahu karet, bola air, ATV, bombom car, becak mini, sepeda mobil (sepeda berbentuk mobil), bumper boat, istana balon dan yang terbaru adalah taman lampion di malam hari. Tempat ini juga “recommended” bagi anda yang gemar fotografi.

Sedikit kecewa ku rasakan karena hanya sebentar mengunjungi tempat ini, belum puas meng”eksplore” seluruh area yang ada di tempat ini. Matahari terlalu terik ketika ku sampai di tempat ini, dan baru teduh setelah ku tinggalkan tempat ini. Bila ada kesempatan ku ingin mengunjungi tempat ini lagi, sekedar ber istirahat melepas penat, bahkan mencoba wahana permainan yang ada di sini.

Sekedar informasi, biaya yang dikeluarkan di tempat ini antara lain:
1.    Tiket masuk Domestik / Internasional : Rp 7.500,00
2.    Ijin membawa kamera : Rp1.000,00
3.    Parkir Motor : Rp1.000,00
4.    Wahana permainan berbeda-beda. Berkisar Rp10.000,00 - Rp20.000,00.
5.    Khusus lampion pada malam hari pukul 17.00 – 22.00, week days Rp10.000, weekend/holiday Rp15.000,00

Selasa, 24 Januari 2012

Landasan Paralayang Pantai Parangtritis


Paralayang Parangtritis
Masih ingat dengan gambar di samping? Ya, aktivitas paralayang pernah penulis tulis sebelumnya di artikel jalan-jalan di Pantai Parangtritis. Belum ke Jogja namanya kalo belum mengunjungi pantai ini.

Pada waktu itu pemain paralayang terjun dari bukit di ujung timur parangtritis. Penasaran dengan tempat landasannya, penulispun mencari info dari sana-sini. Ada yang menyebut lokasi itu sebagai Tebing Parang Endog, entah apa namanya yang jelas saya anggap itu sebagai landasan paralayang.

Untuk menuju lokasi tersebut ikuti saja jalan aspal dari pantai parangtritis kea rah timur. Jalanan akan menanjak. Ikuti saja jalan tersebut sampai menemukan pertigaan, kemudian belok kanan. Setelah jalanan aspal yang halus kemudian anda akan melintasi jalan aspal yang tidak rata hingga jalan aspal yang benar-benar hancur. 
jalanan cor semen, sempit dan menanjak
Bila bertemu pertigaan yang arahnya lurus dan kanan, pilih lurus. Jalanannya akan halus lagi dan anda akan menemukan jalan berupa cor-coran. Yang perlu di ingat, berhati-hatilah mengendarai kendaraan karena jalan yang tidak rata dan semakin menanjak. Hati-hati juga dengan tikungan tajam yang tanjakan curam.




Jalan setapak menuju landasan
Anda akan menemui sebuah lahan parkir dan warung, tempat anda dapat menitipkan kendaraan anda. Lokasi landasan sudah dekat, dan hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki. Jalan setapak menanjak di belakang warung kira-kira sepanjang 50 meter. Setelah berjalan mendaki, anda akan menemukan lahan yang dicor (disemen), itulah landasan yang digunakan sebagai landasan bagi mereka yang melakukan olahraga paralayang. Namun sayang pada waktu penulis mengunjungi tempat ini tidak ada yang sedang atau akan meluncur.

Dari landasan paralayang pantai Parangtritis itu, anda akan mendapatkan pemandangan yang luar biasa. Anda akan seolah-olah terbang dan melihat pantai parangtritis dengan banyak kerumunan orang di bawah. Dari tempat ini manusia tampak kecil sekali bagai seekor semut. Sungguh anda akan mendapatkan pemandangan alam yang sangat indah.

Hidden place sight of parangtritis
Pesan penulis kalau anda mau datang ke tempat ini, pertama pastikan kendaraan anda dalam keadaan prima. Jangan sampai kendaraan anda rusak/ macet di jalan karena jalanan sangat menanjak dan curam. Bagi anda yang mengendarai sepeda motor harus berkonsentrasi penuh, karena jalanan yang tidak rata dan jangan sampai tergelincir masuk ke jurang. Bagi yang mengendarai mobil  hati-hati karena mesin cepat panas dan jalan hanya cukup untuk satu mobil.

Muda-mudi menikmati suasana Pantai dari atas bukit
Kedua, pastikan anda membawa kamera dengan batere penuh. Anda akan kehilangan momen mengabadikan pemandangan dari ketinggian. Ketiga datang kesini pada cuaca yang cerah, tempat ini sangan cocok bagi anda yang ingin berburu sunset. Terakhir, jangan lupa membawa bekal terutama minum, dan jangan buang sampah sembarangan, termasuk mencoret-coret lokasi. Dengan mencoret-coret lokasi akan merusak pemandangan.

Rabu, 18 Januari 2012

Cara makan Pizza


Hayo, kalian yang sering makan Pizza, kalo makan pizza pake pisau sama garpu atau pake tangan? Pake tangan kanan atau tangan kiri?

Kemaren penulis jalan-jalan di sebuah mall di pusat kota Yogya liat banyak bule pada makan di restoran pizza berlogo topi merah. Nah pada waktu itu penulis liat kalo bule itu makan pizza nya malah pake tangan.
Nah loh… mereka pake tangan makannya padahal udah disedian garpu dan pisau.

Kenapa bisa seperti itu? Yok kita urutin dari sejarah makanan ini.

Kita tahu bahwa Negara asli pizza ada di benua eropa lebih tepatnya kota Naples, Italia. Pada waktu itu pizza tidak mempunyai toping seperti sekarang, hanya berupa roti panggang yang berbentuk bulat, terbuat dari gandum dan menggunakan rempah-rempah sebagai bumbunya. Karena hanya terbuat dari gandum, maka roti ini dikenal sebagai makanan rakyat yang dijual dengan harga murah di pinggir jalan.
Traditional pizza

Pada sekitar tahun 1800-an, Ratu Margherita melihat banyak rakyatnya yang makan roti ini, hingga ia tertarik untuk mencobanya. Hal ini menjadi pembicaraan di kalangan istana, karena sang Ratu menyukai makanan kaum petani dan orang miskin. Hal ini dinilai tidak pantas. Namun Ratu Margherita tidak mempedulikan protes tersebut. Ratu Margherita kemudian mendatangkan koki pizza yang paling terkenal dan mempekerjakannya di istana, dialah Rafaelle Esposito.

Pizza margherita
Rafaelle kemudian membuat  pizza dengan topping diatasnya, terdiri dari tomat yang berwarna merah, keju mozzarella yang berwarna putih, dan daun kemangi/basil yang berwarna hijau. Topping tersebut disusun seperti bendera Italia.
Sejak saat itu Pizza menjadi terkenal di seluruh dunia, dan dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat.

Pizza juga berkembang di Amerika, dibawa oleh imigran yang berasal dari Italia. Dulu pizza hanya dijual di kalangan imigran Italia dan keturuannnya. Dimana mereka juga masyarakat bawah. Hingga kini, pizza menjadi sebuah bisnis besar yang dijual ke seluruh orang di Amerika, tidak hanya keturunan Italia.
Hawaian pizza

Begitulah sejarah pizza. Karena dulu pizza adalah makanan rakyat kecil dan hanya dijual di pinggir jalan maka kebanyakan mereka makan pizza dengan menggunakan tangan, sedangkan untuk kalangan atas seperti kerajaan atau bangsawan, mereka makan pizza dengan menggunakan pisau dan garpu agar terlihat lebih sopan. Kita tahu bahwa negara-negara di Eropa memiliki aturan dalam hal makan resmi (table manner), maka digunakannlah pisau dan garpu untuk menyantapnya.
Table manner

Cara makan pizza di Amerika pun mirip dengan di Italia, kebanyakan dari mereka makan pizza dengan tangan, karena pizza terkenal dengan makanan cepat saji yang dijual di pinggir jalan bersama burger dan hotdog.

Kesimpulannya, kita mau makan pakai pisau garpu biar kaya orang eropa kelas atas boleh, mau makan dengan tangan biar lebih merakyat kaya bule tersebut juga boleh.
Tapi ada satu hal yang paling penting, jangan makan dengan tangan kiri, makanlah dengan menggunakan tangan kanan.

Sekian.
Trimakasih sudah membaca blog kami.
J


Disusun dengan sedikit perubahan, Sumber :


Jumat, 13 Januari 2012

Sekaten Jogja 2012


Selama bulan Januari ini bagi yang berkunjung ke JOGJA jangan lupa mampir ke alun-alun utara Jogja ya.

Emang ada apa di alun-alun utara Jogja?

Mulai dari 28 Desember 2011 hingga 6 Februari 2012 ini digelar sebuah perayaan Maulud Nabi yang dikenal masyarakat Jogja dengan istilah Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS), lebih sering disebut Sekaten.

Ada apa aja di sekaten?

Mau tau? Nih, certaku…

Memasuki bulan sapar (sapar adalah salah satu bulan dalam kalender jawa, sedangkan dalam kalender arab biasa dikenal dengan bulan shafar.) masyarakat Jogja menggelar pasar malam yang diadakan di Alun-alun utara Jogja.

Sekaten merupakan sebuah upacara kerajaan yang dilaksanakan selama tujuh hari. Konon asal-usul upacara ini sejak kerajaan Demak. Upacara ini sebenarnya merupakan sebuah perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad. Sekaten dimulai dengan keluarnya dua perangkat Gamelan Sekati, KK Guntur Madu dan KK Nagawilaga, dari keraton untuk ditempatkan di Pagongan Selatan dan Utara di depan Mesjid Gedhe. Selama tujuh hari, mulai hari ke-6 sampai ke-11 bulan Mulud, kedua perangkat gamelan tersebut dimainkan/dibunyikan (jw: ditabuh) secara bergantian menandai perayaan sekaten. ( mulud adalah salah satu bulan dalam kalender jawa, sedangkan dalam kalender arab biasa dikenal dengan bulan Rabiul Awal.) 
(Source : wikipedia)

Gamelan tersebut jaman dahulu digunakan untuk menarik perhatian masyarakat agar berkumpul. Tak hanya gamelan, ada juga pedagang makanan yang menjual sego gurih (nasi gurih), juga berbagai permainan rakyat digelar. Kemudian berkembang hingga saat ini menjadi sebuah perayaan pasar malam.

Sekaten Jogja
Dalam acara ini sesuai dengan namanya yaitu pasar malam, maka alun-alun yang berupa lapangan menjadi pasar di malam hari. Banyak hal yang dijual disini, mulai dari makanan, minuman, pakaian, sepatu, sandal, mainan anak-anak, souvernir, perabot rumah tangga dan juga ada arena permainan. Selain wisata belanja ada juga stand yang dibangun oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah membangun stand yang berisi tentang profil daerah, selain itu juga membuat panggung kesenian. Biasanya yang mengisi acaranya dari sekolah-sekolah, ada tari-tarian, ada drama, dan pertunjukan lainnya dari masing-masing sekolah yang terjadwal.

Siapa sih yang ga suka belanja?
Di arena Sekaten mulai dari baju distro hingga pakaian impor ada, dari yang murah hingga yang mahal.
Eiiits,,, jangan buru-buru, maksud dari pakaian impor disini bukan semua pakaian baru yang dari toko lho…
Awul-Awul Sekaten
Pakaian impor disini adalah pakaian yang uda ga dipake lalu dari luar negeri di impor.
Hehehe… Jangan salah, kamu bisa dapet barang bermerek internasional dengan kualitas yang masih lumayan dengan harga miring lho…
Tapi ya itu, harus pinter-pinter milih, dan tahan dengan aroma di stand penjualnya. hehehehe…
Kenapa harus pinter milih? Karena semua barang dicampur jadi satu, dari yang paling jelek hingga yang agak bagus. Hihihi…
Orang-orang yang hobi mencari pakaian disana sering menyebut “awul-awul” atau “owol-owol”. Jenis pakaian yang paling banyak diminati yaitu jaket dan celana jeans. (jaketnya bagus-bagus lho)

Wahana baru
Lanjut ke arena permainan, ada bermacam-macam mainan, udah kaya dufan mini lho, atau disebut dufan KW2 juga gapapa. Tapi tetep seru lho, apalagi mainnya malem-malem.
Permainan yang dari dulu hingga saat ini masih ada antara lain,
ü komedi putar (orang jawa bilang trim-triman),
ü bianglala (nah kalo ini disebut dremolem),
ü ombak banyu,
ü tong stand & tong setan (mirip tapi beda tong stand mainannya motor, kalo tong setan mainannya setan… hiiiiyyyy),
ü kereta mini yang jalan pake rel,
ü dan kereta yang ditarik mobil muterin alun-alun.

bom-bom car sekaten
Permainan itu udah ada sejak penulis masih kecil, bahkan dulu pernah ada sirkus internasional dan atraksi lumba-lumba. Nah semakin berjalannya waktu permainannya pun bertambah. Ada bombom car, bola diatas air, istana balon, flying fox, ATV, dan yang paling baru kora-kora dan rollercoaster mini.

Nah loh,,, ga kalah kan sama dufan? mungkin aja tahun depan nambah tornado sama hysteria. Hahahaha…
Kora-kora sekaten

Dan terakhir makanan (ini yang saya suka…)
Ada nasi gurih (sego gurih) sejenis nasi uduk pake kedelai goreng, kacang, telur dadar, daging ayam, dan abon. Trus juga ada telur merah (endog abang) telur yang direbus dan berwarna merah kemudian di tusuk pakai lidi dari bambu yang dihias batangnya.
Kalo makanan kecil ada bolang-baling(galundeng), donat, tahu petis, onde-onde, martabak dan terang bulan (martabak manis). Trus ada juga harum manis, dan jipang (brondong).
Bolang-baling Sekaten
Namanya juga pesta rakyat, bakso, sate dan mie ayam pasti tak mau ketinggalan.

Nah itu saja cerita tentang Sekaten Jogja dari saya.
Penasaran seperti apa suasananya? Dateng aja ke Alun-alun Jogja sekarang.




Minggu, 08 Januari 2012

Catatan Penantian


Sabar, itulah yang harus saya lakukan saat ini.

Setelah lulus dari bangku kuliah, besar harapan saya untuk langsung bekerja. Akan tetapi tidak seperti tahun sebelumnya yang langsung mendapat pengumuman dan mulai bekerja, Angkatan kami masih harus menunggu sesuatu yang tidak pasti kapan datangnya.

Entah apa yang menyebabkan penempatan kami tertunda, informasi yang beredarpun terasa simpang siur dan ada beberapa yang diragukan kebenarannya. Tak ada yang bisa saya lakukan, hanya bisa pasrah menanti pengumuman.

Disela-sela liburan panjang yang belum ada kepastian kapan berakhirnya ini, sebagian dari kami ada yang mencoba peruntungannya dengan melamar pekerjaan di beberapa perusahaan. Jelas saja, libur tiga bulan pasti banyak yang merasa bosan hanya berdiam diri di rumah.

Beberapa perusahaan sempat saya hubungi, menanyakan apakah ada lowongan untuk magang. Beberapa diantaranya menolak dan juga ada yang belum memberikan konfirmasi. Hal tersebut tak membuatku putus asa. Karena saya tidak terlalu berharap untuk dapat diterima. Kalau dipanggil ya datang, kalo tidak ya sudah lupakan...

Nikmati saja hidup ini bagaikan “air yang mengalir dan angin yang berhembus”…
Akhirnya liburan panjang ini ku isi dengan menulis blog ini.
J



Mungkin lagunya nikita willy cocok buat temen-temen yang lagi galau nunggu pengumuman…
hihihihi..
:-P







Selamat berlibur…