Parangtritis memang punya daya
tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Jogja. Minggu 27 November 2011,
kami datang ke pantai ini. Ya benar, hari minggu memang waktunya liburan.
Pantai pun jadi penuh sesak. Tua, muda dan
juga anak-anak, baik yang datang bersama keluarga atau bersama pasangan masing-masing. Tak hanya wisatawan domestic, wisatawan
mancanegarapun juga datang untuk menyaksikan keindahan pemandangan laut dari
pantai ini.
Sekitar pukul 16.00 kami datang ke tempat ini, suasana
pantai riuh ramai, ada yang menaiki ATV, ada yang berkeliling pantai dengan
menggunakan andong(delman), ada juga yang bermain air laut berjibaku dengan
ombak. Peringatan akan bahaya mandi di laut sudah dipasang, namun tetap saja
masih banyak yang melanggarnya. Untungnya pihak penjaga pantai selalu siap
sedia dan memantau pengunjung yang bermain ombak. Apabila ada pengunjung yang
berenang terlalu jauh, maka akan diperingatkan.
Di sisi lain pantai, ada juga yang memancing ikan. dan yang paling
menarik perhatian adalah beberapa orang yang melakukan olahraga paralayang atau
sky diving.
Berjalan di sepanjang
pantai ke arah timur, kali pertama ku datangi lokasi itu. Tebing karang
yang sangat menawan. Di bawah tebing ini banyak digunakan oleh muda-mudi yang
duduk berteduh dibawah batu karang.
Pukul 17.30, mataharipun tampak lelah menyinari sisi
dunia. Perlahan sinarnya menguning dan makin tenggelam di arah barat. Tak ingin
melewatkan moment yang indah itu ku abadikan dengan kamera pocket ku.
Seiring terbenamnya matahari, air
lautpun mulai pasang dan langit perlahan mulai gelap. Pengunjung pantai mulai
meninggalkan pantai, bersiap untuk menjemput
rutinitas aktivitas keesokan harinya. Perjalanan kamipun hari itu diakhiri dengan menyantap sepotong roti dan pisang bakar keju.
Berbekal semangat baru setelah
menyegarkan pikiran dengan berkunjung ke pantai Parangtritis siap menyongsong esok hari.