Jalan-jalan
kurang lengkap rasanya kalau tidak dilanjutkan dengan wisata kuliner mencicipi
makanan khas suatu daerah. Nah, Weekend Pertama di Majene part III ini penulis
sedikit berbagi cerita tentang makanan khas di sini. Walaupun penulis tidak
ahli kuliner seperti pak Bondan atau Chef Juna, penulis akan mencoba memberikan
pendapat. Hehehe…
Roti Pawa |
Makanan
yang selanjutnya adalah Jalangkote’, mirip dengan di Makassar. Jalangkote’ kalau
di jawa adalah pastel. Kalau yang satu ini pasti sudah banyak yang tau. Jajanan
Pasar yang dibungkus dengan tepung terigu ini, dengan isian sayuran. Kalau di
Majene, isian yang paling sering adalah taoge/kecambah dengan wortel atau bihun.
Cara makannya yaitu dengan saos yang disiram ke dalam jalangkote’nya.
Buroncong |
Kemudian
ada makanan yang bernama Buroncong. Kata teman penulis, buroncong adalah pukis
mandar atau pukis majene. Kenapa demikian? Karena makanan tersebut berasal dari
Majene. Buroncong terbuat dari tepung terigu dan parutan kelapa, yang
dipanggang menggunakan cetakan seperti cetakan pukis. Untuk proses memasaknya
menggunakan kayu bakar, sangat terasa khas nya. Makanan ini dujual hanya pagi
hari, sangat cocok untuk sarapan. Makan sepotong kue ini bisa membuat cukup
kenyang. Tekstur makananya karena dipanggang, kering di luar tapi kenyal di dalam.
Roti Darling |
Makanan
selanjutnya adalah darling(dadar guling) ,lucu namanya. Ini mirip dengan roti
bolu yang digulung. Rasa makanannya juga seperti kue bolu atau sponge cake.
Roti yang berwarna orange ini di bagian atasnya ditaburi dengan gula pasir.
Roti ini cocok disajikan untuk teman minum teh atau kopi. Karena kalau tidak
disambi minum, lumayan susah ditelan. Heheh…
Kue Dadar |
Berlanjut
ke jajanan malam, makanan nya standar, seperti pisang goreng dan ubi goreng.
Selain itu ada pula pisang epe’. Yaitu pisang yang dibakar atau dipanggang lalu
dijepit (epe’) makanya dinamakan pisang epe’ atau pisang yang dijepit. Cara
makan pisang ini, setelah dibakar, lalu disiram dengan gula merah yang sudah
dicairkan. Pisang yang digunakan adalah pisang kepok. Mungkin kalau diganti
pisang lain juga boleh. Hehehe… makan pisang epe’ paling enak jika disajikan
masih hangat.
Pisang Epe' |
Untuk
menemani makan pisang epe', pisang goreng atau singkong goreng, ada minuman khas yaitu Saraba’.
Saraba’ adalah minuman tradisional dengan rempah-rempah, disampur dengan gula
merah, santan dan susu kental manis.
Saraba' |
Harga makanan kecil disini semua rata-rata
sama, seribu rupiah sepotong. Hehehe...
:-)
Tautan:
Weekend Pertama di Majene Part - I
Weekend Pertama di Majene Part - II
Weekend Pertama di Majene Part - III
Weekend Pertama di Majene Part - II
Weekend Pertama di Majene Part - III