Akhirnya setelah lama nggak nulis, baru kesampaian sekarang
keinginan nulis.
Berdasarkan pengalaman pribadi beberapa waktu belakangan ini,
penulis mau curhat tentang kejadian yang penulis alami tentang adanya beberapa
kasus keterlambatan penerbangan pesawat… Maklum lah, tinggal di negara
kepulauan seperti negara kita tercinta ini, penulis akhir-akhir ini jadi sering
menggunakan jasa layanan penerbangan untuk menuju ibu kota atau pulang ke
kampung halaman…
Kenapa penulis menggunakan transportasi udara? Sudah barang tentu
lagi pula pasti untuk mengejar efisiensi waktu perjalanan, meski kadang harga
nya selangit. Wajar lah, namanya juga angkutan langit… eh,,, udara…
Atas dasar efisiensi waktu itulah kadang banyak orang yang sangat
merasa kecewa karena terjadi nya keterlambatan penerbangan. Syukur-syukur kalo
yang rumah nya deket dari bandara, kalau delay nggak terlalu lama nunggu nya…
(ya tergantung juga sih delay-nya berapa lama… hehehe) Tapi lebih miris lagi
kalo yang lokasinya jauh dari bandara. Pihak maskapai mewajibkan dating satu
sampai dengan dua jam sebelum jadwal keberangkatna pesawat, pasti yang
lokasinya jauh bakal berusaha dating lebih awal supaya tidak ketinggalan
pesawat, atau menghindari hal-hal yang tidak dingiinkan selama perjalanan yang
dapat membuat hangusnya tiket pesawat yang harganya lumayan… Sudah berusaha
jauh-jauh datang lebih awal, sampai di bandara tidak dapat pemberitahuan bahwa
pesawat yang dijadwalkan ternyata mengalami penundaan atau delay… Pasti rasanya
pengen ngamuk-ngamuk sama petugas maskapai di bandara nya… Soalnya penulis
sering liat ada yang ngomel-ngomel sama petugas chek in…
Penulis juga pernah ngrasa dongkol banget ketika sedang ngejar
waktu, yang konon
ada pepatah yang mengatakan “time is money”, ternyata pesawat
yang dipesan mengalami gangguan, sehingga penerbangan terpaksa ditunda selama
dua jam… Kejadian itu penulis alami
ketika menggunakan maskapai berlogo singa merah untuk penerbangan JT-641 UPG-JOG
07112013… Sembari menunggu panggilan
yang tak kunjung tiba penulis ingat pernah ada tulisan mengenai kompensasi penerbangan yang mengalami
keterlambatan maskapai berlogo singa tersebut yang sempat heboh beberapa bulan
yang lalu, penulis pun nanya ke mbah gugel perihal delay pesawat tersebut…
Setelah satu setengah jam menanti, tiba-tiba ada panggilan dari
pengelola maskapai, dengan nomor penerbangan JT-641 tersebut diharapkan untuk
datang ke meja petugas. Ternyata telah disediakan makanan berat sebagai
kompensasi keterlambatan penerbangan. Memang pada saat itu alasan yang
dinyatakan pihak maskapai adalah masalah operasional. Sebuah alasan tidak jelas
yang sangat mudah dibuat, menimbulkan penafsiran yang beragam, dan agak susah
dibantah penumpang. Sebel sekali mendengar alas an klise yang tidak jelas
tersebut, tetapi penulis mengapresiasi sedikit usahanya yang telah memberikan
kompensasi berupa makanan berat, meskipun tidak ada rasanya (hambar).
Kejadian kedua yang penulis alami minggu lalu ketika menjalankan
tugas dari kantor, sampai di bandara kurang lebih
pukul 12.45, sesuai dengan jadwal chek in. Malam sebelum penulis berangkat,
penulis mencoba untuk menggunakan layanan on-line chek in, akan tetapi penulis
mencoba berulang-ulang selalu gagal. Ketika penulis sampai di counter chek in Maskapai
berlogo singa di bandara, penulis mendapat pemberitahuan bahwa pesawat yang
penulis pesan mengalami masalah operasional sehingga penerbangan penulis
ditunda ke penerbangan selanjutnya, kurang lebih satu jam. Ketika penulis
konfirmasi petugas chek in menyatakan ada kompensasi yang akan diberikan pihak
maskapai.
Setelah chek in penulis kemudian masuk ke ruang tunggu.
Beberapa saat kemudian, penulis mendengar bahwa penerbangan JT-797 siap
diberangkatkan. Disinilah penulis mulai bingung, karena menurut petugas chek
in, pesawat tidak diberangkatkan sehingga penulis dipindah ke penerbangan
selanjutnya, tetapi kenyataannya penerbagan tersebut tetap ada.
Selanjutnya penulis konfirmasi ke petugas yang ada di
pintu masuk, Petugas tersebut menyatakan bahwa penulis terlambat chek in
sehingga penerbangan penulis di alihkan.
Penulis kesal sekali dengan penjelasan tersebut,
alasannya sugguh tidak masuk akal. Bagaimana bisa penulis terlambat chek in,
sementara penulis datang 1,5 jam lebih awal dan chek in ditutup 45 menit
sebelum keberangkatan. Kalaupun penulis terlambat chek in atau penerbangan
penulis dialihkan seharusnya penulis diberitahu, namun tidak ada penjelasan
apapun yang penulis terima. Dan penulis juga tidak menerima kompensasi apapun
seperti yang dijanjikan petugas chek in sebelumnya.
Kesimpulan dari tulisan ini adalah penulis mengajak semua untuk
mengetahui apa hak kita sebagai penumpang angkutan udara. Meski demikian,
ketika kita akan menyampaikan keluhan, jangan sampai meluapkan emosi di tempat
umum. Sampaikan keluhan anda dengan baik dan sopan. Pegawai yang berada di
lapangan juga manusia yang sedang bekerja untuk mencukupi kebutuhan mereka,
belum tentu semua ini adalah kesalahan mereka, mungkin pihak manajemen nya yang
kurang bagus.
Sedikit saran, mintalah nomor telepon pengaduan maskapai tersebut
atau nomer telepon atasan nya, pasti mereka akab berusaha melayani anda dengan
sebaik-baiknya. Dan apabila anda masih belum puas, laporkanlah keluhan anda ke
kementerian perhubungan udara melalui pesan singkat ke nomor 08 111 004 222,
atau dengan mengirim email ke hubud@dephub.go.id. Semoga maskapai yang
bekerja seenaknya mendapat teguran atau sanksi dari yang berwajib, dan kita tak
perlu menghabiskan banyak tenaga dengan marah-marah kepada mereka.
buat yang mau baca aturannya silakan donglot PDF nya dari alamat ini,,, http://kemhubri.dephub.go.id/perundangan/images/stories/doc/permen/2008/km_no_25_tahun_2008.pdf
buat yang mau baca aturannya silakan donglot PDF nya dari alamat ini,,, http://kemhubri.dephub.go.id/perundangan/images/stories/doc/permen/2008/km_no_25_tahun_2008.pdf