Terjemahkan dalam bahasa asing

Senin, 28 November 2011

Akhirnya kesampaian juga bisa lihat sunset di Pantai Parangtritis



Parangtritis memang punya daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Jogja. Minggu 27 November 2011, kami datang ke pantai ini. Ya benar, hari minggu memang waktunya liburan. Pantai pun jadi penuh sesak. Tua, muda dan juga anak-anak, baik yang datang bersama keluarga atau bersama pasangan masing-masing. Tak hanya wisatawan domestic, wisatawan mancanegarapun juga datang untuk menyaksikan keindahan pemandangan laut dari pantai ini.

Sekitar pukul 16.00 kami datang ke tempat ini, suasana pantai riuh ramai, ada yang menaiki ATV, ada yang berkeliling pantai dengan menggunakan andong(delman), ada juga yang bermain air laut berjibaku dengan ombak. Peringatan akan bahaya mandi di laut sudah dipasang, namun tetap saja masih banyak yang melanggarnya. Untungnya pihak penjaga pantai selalu siap sedia dan memantau pengunjung yang bermain ombak. Apabila ada pengunjung yang berenang terlalu jauh, maka akan diperingatkan.

Di sisi lain pantai, ada juga yang memancing ikan. dan yang paling menarik perhatian adalah beberapa orang yang melakukan olahraga paralayang atau sky diving.

Berjalan di sepanjang  pantai ke arah timur, kali pertama ku datangi lokasi itu. Tebing karang yang sangat menawan. Di bawah tebing ini banyak digunakan oleh muda-mudi yang duduk berteduh dibawah batu karang.


Pukul 17.30, mataharipun tampak lelah menyinari sisi dunia. Perlahan sinarnya menguning dan makin tenggelam di arah barat. Tak ingin melewatkan moment yang indah itu ku abadikan dengan kamera pocket ku.


Seiring terbenamnya matahari, air lautpun mulai pasang dan langit perlahan mulai gelap. Pengunjung pantai mulai meninggalkan pantai, bersiap untuk menjemput rutinitas aktivitas keesokan harinya. Perjalanan kamipun hari itu diakhiri dengan menyantap sepotong roti dan pisang bakar keju.

Berbekal semangat baru setelah menyegarkan pikiran dengan berkunjung ke pantai Parangtritis siap menyongsong esok hari.

Jumat, 25 November 2011

Berkat HP Ku Raih Gelar A.Md.



Tiga tahun sudah ku selesaikan pendidikanku di bangku kuliah, hingga akhirnya 12 Oktober 2011 prosesi wisuda ku pun digelar. Aku adalah mantan mahasiswa lulusan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang ada di Tangerang. Berasal dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengadu nasib berjuang menempuh pendidikan dan jauh dari orang tua. Keluarga yang selalu mengajarkanku hidup sederhana menjadi motivatorku untuk menyelesaikan pendidikan yang dibiayai oleh negara.

My HP Pavilion dv2, Mantab.
Tahun 2008, setelah ujian saringan masuk, aku tak menyangka namaku tertera di papan pengumuman. Dan di tahun itu lah ku mulai merantau di kota sebelah ibu kota. Persainganku dalam pendidikan tak semudah yang kubayangkan, kami harus berjuang agar tidak mendapat nilai yang buruk. Jika mendapat nilai buruk, dikeluarkan dari pendidikan adalah konsekuensinya. Media pembelajaran yang digunakan tak hanya dengan menggunakan buku, tetapi sarana elektronik seperti internet juga sangat dibutuhkan.

HP pavilion dv2, notebook yang dibekali oleh orangtuaku untuk mendukung pendidikanku. Dengan notebook ini ku selesaikan tugas-tugas dari awal hingga akhir semester. Hingga waktu yang paling membuat semua mahasiswa kalang-kabut yaitu penyusunan Tugas Akhir. Dalam menyusun Tugas Akhir, ku mencari sumber informasi dari internet dengan menggunakan HP Pavilon dv2. Tak hanya untuk browsing di internet, materi perkuliahan yang berhubungan dengan Tugas Akhir juga tersimpan di dalam hardisk HP pavilion dv2, berbentuk softcopy. Berkat HP pavilion dv2, Ku berhasil menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik, dan mendapat nilai yang memuaskan.
HP pavilion dv2 and HP mini 1012 Partner

Dukungan tak hanya datang dari orang tua, seseorang yang sangat spesial dalam hidupku juga selalu membantuku dalam menyelesaikan pendidikan ini. Dengan netbook HP mini 1012tu miliknya kami sering berbagi informasi, pelajaran, dan juga konsultasi pembuatan tugas akhir kami. Hingga saat ini setelah aku menyelesaiakan pendidikanku, ku masih setia menggunakan Notebook HP pavilion dv2.

Tagline HP Pavilion dv2

Meskipun ku tak pernah dapatkan gelar juara, namun HP pavilion dv2 membuatku nyaman dimanapun aku berada. 3 tahun mengisi waktu luang dan sempitku. HP pavilion dv2 menghiburku dengan fiturnya yang mendukung game yang ku mainkan ketika aku jenuh dengan kegiatan studiku dan juga kemampuanya memutar film dengan kualitas terbaik, blueray film dan kualitas suaranya yaitu SRS Premium sound.
My graduation with my Family

Terimakasih HP pavilion dv2, berkat kau ku mampu selesaikan pendidikan dan kini ku raih gelar A.Md. di belakang namaku. Terimakasih HP.

Kamis, 24 November 2011

Ngobaran Beach



Yogyakarta, sebuah propinsi yang memiliki beragam budaya dan tempat wisata. Kota ini menjunjung tinggi nilai seni dan budaya. Tak perlu diragukan lagi kebenarannya, bahkan wisatawan manca negara pun jauh-jauh terbang ke kota ini untuk melihat kebudayaan dan lokasi wisata yang ada di Yogyakarta. Gunung Kidul, merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi wisata pantai yang sangat bagus. Di kabupaten ini membentang pantai berpasir putih dan tebing karang yang sangat megah. Pantai yang tekenal di sana antara lain Pantai Baron, Pantai Kukup, dan Pantai Krakal. Ada pantai yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi selain pantai tersebut, yaitu Pantai Ngrenehan dan Pantai Ngobaran.
Salah satu sudut pemandangan dari Pantai Ngobaran

Pantai Ngobaran, satu diantara lokasi wisata pantai yang memiliki nilai yang tinggi, di pantai ini menggabungkan antara kebudayaan jawa kuno dan keindahan alam yang menakjubkan. Untuk mengunjungi pantai ini membutuhkan waktu yang cukup melelahkan, kurang lebih 1,5 jam perjalanan dari pusat kota Jogja. berlokasi di desa Kanigoro Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Merupakan pantai yang masih alami dan eksotik. Pada google earth dapat dijumpai pada posisi : Latitude 8° 7'9.60"S dan Longitude 110°30'16.60"E.

Untuk menuju pantai ini ada 2 jalur yang dapat ditempuh. Pertama melalui Jalan raya Jogja-Wonosari, Setelah sampai di pertigaan Playen (km 32), anda akan melihat petunjuk jalan ke arah kanan ( air terjun sri getuk, pantai ngrenehan dan pantai ngobaran ). Tinggal mengikuti jalan tersebut hingga anda sampai ke pantai. Namun ada beberapa persimpangan yang tidak terdapat petunjuk arah ke pantai tersebut. Jika anda tersesat cobalah untuk bertanya ke penduduk sekitar. Jalur kedua adalah melewati kecamatan Panggang, dari kota Jogja ambil jalan ke arah jalan Imogiri lalu ke arah Panggang. Setelah melewati kecamatan Panggang anda lalu memasuki kecamatan saptosari, anda akan menemukan petunjuk jalan ke arah pantai baron, krakal dan pantai ngrenehan. Belok kanan ke arah pantai ngrenehan dan ngobaran.

jalanan yang curam menurun dapat melihat laut
Jalan yang akan anda tempuh cukup melelahkan, tidak hanya jalan yang sempit tetapi ada juga harus berhati-hati dengan jalan yang berlubang, tikungan tajam yang menanjak, dan juga jurang yang selalu menemani anda selama perjalanan. Penulis menyarankan sebaiknya menggunakan sepeda motor, karena jalannya hanya selebar ±3m. Apabila ada 2 mobil berpapasan harus ada yang mengalah, perlu hati-hati juga apabila ada truk yang melintas.

tempat ziarah tampak depan seperti pura
Meskipun jalanannya tergolong rata dan beraspal, pengemudi harus berhati-hati. Pemandangan di sepanjang jalan cukup menarik perhatian, dan hanya yang membonceng yang dapat menikmatinya. Apabila pengemudi tidak berhati-hati, jurang di depan anda selalu mengintai. Tak hanya itu, penulis juga menyarankan agar tidak pulang ketika hari sudah gelap karena sepanjang jalan tidak ada penerangan jalan yang cukup.

Rasa lelah selama perjalanan anda akan terbayar setelah sampai di Pantai. Memasuki area Pantai ini hanya dikenakan biaya Rp3.000,00 untuk 1 sepeda motor dengan 2 penumpang ( murah banget :-D ). Di pantai ini anda akan menemukan suasana pantai yang lain daripada yang lain. Kenapa demikian? Karena anda akan melihat laut dari atas tebing karang. Untuk dapat menyentuh air laut anda harus menuruni beberapa anak tangga.
tempat ziarah tampak dari dalam

Di atas tebing, terdapat sebuah bangunan yang bentuknya mirip pura, di mana di dalamnya terdapat beberapa patung antara lain patung hanoman (anoman), ganesha, dan garuda. Bangunan ini dibuat sebagai tempat ziarah untuk mengenang leluhur bangsa Indonesia.
Peresmian tempat ziarah dibangun tahun 2004
  
Tempat ini sebenarnya sangat bagus dan bernilai budaya tinggi, namun sayang keindahannya dirusak oleh tangan jahil yang tidak bertanggung jawab. 
patung banyak yang menghadap selatan
Banyak yang membuang sampah sembarangan dan mencoret-coret dinding di sekitar bangunan, hal ini mengakibatkan lokasi tersebut kurang nyaman dipandang. 

Penulis berharap agar suatu ketika anda mengunjungi tempat ini, jagalah kebersihan. Buanglah sampah di tempat sampah. Dan juga jangan mengotori tempat ini dengan mencoret-coret dinding, baik dengan menggunakan spidol, tipe-x atau bahkan pilox.

Sekian dan terimakasih. J


Selasa, 15 November 2011

Uangpun berbicara


" Suatu ketika di sebuah kota terjadi perselisihan antara Joni dan Alex. Joni adalah pemuda desa yang lugu, polos dan hidup sederhana, sedangkan Alex adalah seorang yang lahir dari keluarga kaya dan selalu hidup dalam kemewahan. Apa saja yang diinginkan Alex selalu dipenuhi, terlebih lagi orang tua Alex yang kaya raya, bahkan bisa dibilang hartanya tak kan habis tujuh turunan.

Kasus inipun terjadi ketika Alex dengan mobilnya menyerempet seorang nenek yang berjalan di pinggir jalan. Pada saat yang bersamaan Joni berada di belakang kejadian itu. Joni pun dengan secepatnya menolong nenek-nenek yang diserempet Alex.

Joni berkata, “hei kamu.!! Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatannmu sehingga menyebabkan nenek ini terluka”.
“Aku? Sorry ya. Bukan aku kok yang salah. Salah nenek itu sendiri jalan nggak ati-ati. Masa mobil sebesar ini ga kelihatan”, balas Alex dengan nada yang sombong.
Ribut pun terjadi, akhirnya warga yang ada di sekitaryapun membawa kasus tersebut ke pihak yang berwajib. Karena masyarakat tahu, jika tidak ada yang mengadili maka pedebatan itu takkan selesai.

Sesampainya di tempat pihak yang berwajib, Joni pun terperangah, ia tak menyangka apa yang terjadi dengan saksi lain selain Joni. Semua saksi seolah-olah menjadi berpihak kepada Alex.

Ternyata dibalik semua itu, sebelum sampai ke tempat pihak yang berwajib, Alex menitipkan sejumlah uang kepada warga agar pada saat dimintai keterangan tidak ada yang menyalahkan dirinya. Dan apa yang ia harapkan benar-benar terjadi. Orang-orang yang telah menerima uang itu merasa sungkan dengan orang yang telah memberikan uang tersebut.

Hanya dengan duduk manis Alex pun melalui kasus tersebut tanpa hambatan. Kasus tersebut berakhir tanpa kepastian yang jelas dan Alex pun bebas dari hukuman. "


Lantas, apa yang dapat kita pelajari dari kasus tersebut?
Ternyata uang dapat berbicara, ia akan menuruti semua permintaan pemilik uang tersebut, bahkan katanya lebih sakti daripada JIN.
Buktinya di salah satu iklan komersial, ada jin yang bertanya.”wani piro?” Yang artinya kamu mampu bayar aku berapa agar aku melaksanakan apa yang kamu inginkan?

Bahkan penulis juga mengingat pesan dari nenek penulis, ”karang sing bener ki kalah karo sing nduwe duit”. Yang artinya, bahakan yang benarpun akan kalah dengan yang punya uang.

Dimana hati nurani manusia kini?
Hanya dengan uang mereka akan mengorbankan perasaan mereka. Tidakkah mereka sadar, dengan uang tersebut tak hanya merugikan orang lain, tetapi juga akan merugikan diri sendiri. Perlu kita ingat bahwa harta yang kita miliki saat ini hanyalah titipan, takkan kita bawa hingga ke liang lahat.

Janganlah engkau sombongkan harta yang di titipkan kepadamu, gunakanlah dengan sebaik-baiknya. Karena di kehidupan selanjutnya kita akan dimintai pertanggung jawaban atas semua yang dititipkan kepada kita.

Dan janganlah engkau sibuk mencari harta dunia, karena bukan hanya harta dalam bentuk uang saja yang merupakan titipan yang perlu kita pelihara, masih banyak titipan yang kita miliki yang perlu dipelihara, salah satunya adalah keluarga.

Penulis berpesan agar jangan sampai kita melupakan keluarga hanya karena terlalu sibuk mencari harta. Ingat keluarga dan juga jangan tinggalkan ibadah, agar kita selalu berada dalam lindungan-Nya.

Sabtu, 05 November 2011

Mengenal Internet Membuatku "XLangkah Lebih Maju"

21 tahun sudah kini usiaku, selama 10 tahun telah mengenal Internet banyak sekali manfaat yang telah ku peroleh. Dulu ketika saya masih SD, kelas 5 tepatnya dan sampai saat ini masih teringat ketika pulang sekolah, saya dan teman-teman sering janjian untuk main ke warung internet (warnet). Pada waktu itu, internet merupakan hal baru buat saya dan teman sebaya. Jangankan internet, untuk memiliki seperangkat komputer saja sudah menjadi suatu hal yang terlihat mewah di mata kami. Tinggal di salah satu sudut Kota Jogja, dengan usia yang masih terbilang muda kami “XLangkah Lebih Maju” dibanding orang-orang yang belum mengenal internet saat itu.

Tampilan Internet Explorer yang pertama saya kenal.

Hal yang pertama kali saya pelajari ketika mengenal internet adalah membuka internet explorer, di mana program tersebut adalah progam browser bawaan dari windows. Setiap melihat iklan yang menayangkan alamat websitenya, saya sering mencoba untuk membukanya. Namun, di usia itu kamipun belum mengerti maksud sepenuhnya dari internet dan tidak ada yang mendampingi untuk menjelaskan, pada akhirnya kami lebih tertarik dengan game yang disediakan oleh warnet tersebut. Begitulah awal mula saya mengenal internet.
  
Memasuki usia remaja, sekitar tahun 2004, di bangku SMP mulai diajarkan tentang Teknologi Informasi. Sekolah menengah  yang terletak di jantung kota Jogja ini mencoba untuk “XLangkah Lebih Maju” dengan mengenalkan Internet kepada siswanya. 

Bermacam-macam jejaring sosial
Internet adalah jendela dunia, dengan membuka Internet kita dapat memperoleh berita dan informasi dari berbagai belahan dunia hanya dengan duduk di depan komputer. Untuk menguji kemampuan, kami mendapat tugas mencari berita yang bersumber dari internet. Masih sama seperti sebelumnya, setelah tugas selesai saya lebih tertarik bermain game dengan gadget yang bernama komputer itu. 

Tidak lama kemudian, perkembangan teknologi informasi pun semakin berkembang pesat. Sebelumnya, kami harus repot mengantri di warnet untuk dapat mengakses internet tetapi kini internet dapat dinikmati hanya di dalam genggaman. Pada saat itu munculah teknologi pada telepon seluler yang dapat mengakses internet. Hingga suatu ketika mulailah bermunculan situs jejaring sosial yang menghubungkan banyak orang di berbagai belahan dunia.

Dengan messenger, komunikasi menjadi lebih cepat.

Dulu untuk dapat mengetahui kabar sanak saudara atau teman yang bertempat tinggal jauh digunakan surat, masih terbayang di benak kita betapa lamanya memindahkan sepucuk kertas dari satu tempat ke tempat lainnya. Kini, hal tersebut hampir menjadi sebuah sejarah. Hanya dalam hitungan detik saja, kita dapat berbincang dengan kerabat yang posisinya bahkan ada di belahan bumi lainnya. E-mail, chatting, atau bahkan video chat, kecepatannya dalam transfer informasi membuat kita “XLangkah Lebih Maju”.

Dunia bisnis pun tak lepas dari jangkauan internet, hingga saat ini pun saya menggunakan internet untuk memantau usaha saya. Dengan adanya internet saya “XLangkah Lebih Maju” dalam menentukan hal-hal yang harus saya lakukan agar usaha yang saya tekuni berjalan dengan baik.

Kehidupan saya pun kini dapat diibaratkan tidak dapat dipisahkan dari internet. Internet adalah sumber informasi yang setiap saat saya butuhkan. Dengan adanya informasi dari internet yang setiap saat selalu terbarui menjadikan saya “XLangkah Lebih Maju”.